Alumni 212 Akan Sambut Kepulangan Rizieq Bak Raja Salman


Jakarta – Ketua Presidium Alumni Aksi 212 Ansufri Idrus Sambo mengatakan pihaknya bakal membentuk panitia khusus berskala nasional untuk menyambut kepulangan tokoh Front Pembela Islam Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Panitia itu akan diisi perwakilan setiap daerah.

Dilansir dari CNNIndonesia.com. Presidium Alumni Aksi 212 menargetkan bisa mengumpulkan satu juta warga untuk menyambut Rizieq. Mereka akan mengurus berbagai hal terkait kepulangan Rizieq, termasuk soal pengamanannya.

“Jadi, begitu Habib sampai, kami sambut di bandara. Sepanjang jalan menuju bandara massa berbaris bikin pagar, seperti saat sambut Raja Salman,” ujar Sambo, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).

Sambo mengaku belum bisa memastikan kapan Rizieq akan kembali ke Indonesia. Menurutnya, Rizieq hanya akan kembali saat umat Islam sudah siap untuk menyambutnya.

“Sebenarnya Habib bisa bertahan lebih lama di sana, karena kami sedang urus perpanjangan visanya. Tapi, dia bilang rindu, mau pulang. Maka kami bilang ke beliau, kalau mau pulang kami perlu siapkan umat. Kalau umat udah siap, baru antum pulang,” kata Sambo.
Saat ini Rizieq sudah ditetapkan seabgai tersangka dalam kasus cakap mesum dengan Ketua Yayasan Solidaritas Keluarga Cendana Firza Husein. Sementara sejak April lalu, ia telah berada di Arab Saudi.

Kepolisian juga telah menetapkan Rizieq dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan memintanya segera kembali ke Indonesia untuk menjalani proses hukum kasusnya.

Sambo mengatakan persiapan menyambut kepulauan Rizieq akan dilakukan dengan cara menggelar acara yang bisa menarik maassa. Salah satunya dengan menggelar Aksi Bela Ulama 96 di pekarangan Masjid Istiqlal, siang tadi.

Dalam aksi tersebut massa sempat ngotot untuk melakukan aksi di masjid meski tidak mendapat izin dari pengurus Masjid Istiqlal.

Usai berbuka puasa dan menjalankan ibadah salah Magrib berjamaah, massa pun mulai membubarkan diri. Beberapa terlihat masih bertahan di sekitaran masjid untuk melakukan salat Tarawih.

“Karena pengurus masjid tidak mengizinkan, kami putuskan disudahi saja. Yang penting apa yang ingin kami sampaikan sudah didengar umat. Padahal kami sudah minta, tapi enggak diberi,” kata Sambo.
Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon