Pemerintah Buka Peluang Hapus Subsidi Solar Tahun Depan


Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempertimbangkan opsi untuk membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar mengikuti pergerakan harga minyak dunia tahun depan. Dengan kata lain, pemerintah membuka peluang pencabutan subsidi solar.

Dilansir dari CNNIndonesia.com. Kendati demikian, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dilema jika harga soalr dilepas mengikuti harga minyak dunia. Pasalnya, tarif transportasi barang dan jasa bisa terdistorsi tanpa ada yang mengetahui biaya (cost) aslinya.

“Apakah minyak solar ini perlu mengikuti fluktuasi kenaikan harga minyak mentah atau tetap kami dukung supaya mengurangi distorsi biaya transportasi yang akibatnya bisa memengaruhi biaya hidup yang lebih tinggi,” jelasnya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selasa malam (13/6).

Meski belum menentukan pilihan, pemerintah masih menganggarkan subsidi solar sebesar Rp500 hingga Rp1.000 per liternya. Adapun volumenya menurun dari 16 juta kilo liter (kl) di tahun ini menjadi 14,85 juta kl hingga 15,62 juta kl.

Alokasi yang lebih keicl ini disebabkan karena pemerintah memproyeksikan penyerapan solar bersubsidi hingga akhir tahun hanya mencapai 14 juta kl atau 87,5 persen dari target volume tahun ini.

“Untuk subsidi minyak solar tahun ini kan Rp500 per liter. Tahun depan, tetap kami usulkan Rp500 hingga Rp1.000 subsidinya per liter,” ungkapnya.


Hingga Mei 2017, pemerintah telah menyalurkan solar bersubsidi sebesar 5,86 juta kl atau 36,6 persen dari total anggaran tahun ini sebesar 16 juta kl. Dengan kata lain, pemerintah telah menggelontorkan subsidi solar Rp2,93 triliun dalam jangka waktu lima bulan terakhir.  
Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon