FPI Galang Dana 10 Milyar Untuk Beli Senjata dan Kirim 1000 Mujahid ke Rohingnya



Solusi atas pembantaian kaum Muslim di Rohingnya, Myanmar adalah dengan melakukan jihad. Tanpa jihad, kohormatan kaum Muslimin akan terus diinjak-injak rezim militer dan kaum Budha di sana. Meskipun sebelum itu, upaya diplomasi tetap dilakukan dengan meminta pemerintah dan kaum Budha Myanmar menghentikan tindakan keji mereka.

“Kalau secara diplomasi pemerintah tak peduli, maka kami minta orang-orang Rohingnya untuk menyiapkan anak-anak muda di sana untuk membuka (wilayah). Saatnya para mujahidin dunia berdatangan, (wilayah) sudah terbuka,” kata pengurus DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustad Jakfar Shidiq dalam Majelis Taqarrub Ilaallah dan Temu Pembaca Suara Islam ke-33 di masjid Baiturahman, Jl Sahardjo, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5).

Selain Ustad jakfar, hadir dalam acara yang dipandu Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath itu Ketua Umum DPP Gerakan Reformis Islam (Garis) H Chep Hernawan dan Sekjen Komite Advokasi Muslim Rohingnya-Arakan (KAMRA) Ustad bernard Abdul Jabbar.


Menurut Ustad Jakfar, saat ini telah siap 1000 pemuda Islam untuk masuk ke Rohingnya membela saudara-saudara mereka yang terbantai. Hal ini dilakukan supaya kaum agama lain tidak lagi menindas umat Islam.

Untuk mempersenjatai lengkap seribu orang itu, kata Ustad Jakfar, diperlukan dana setidaknya Rp 10 miliar. Dana itu akan dihimpun dari umat Islam yang peduli terhadap nasib umat Islam Rohingnya. “Saya yakin sampai Ramadhan Rp 10 miliar itu akan terkumpul,” katanya mantap.

Rencana ini, lanjut Ustad Jakfar, disampaikan oleh FPI secara terang-terangan dan terbuka kepada umat Islam. Sebab jika dilakukan tertutup justru akan dimanfaatkan Densus 88 untuk menterorisasi umat. “jangan sampai dimanfaatkan oleh Densus 88. Kita di pojokin lagi,” katanya.

Supaya tidak dianggap melanggar hukum Indonesia, rencananya semua peralatan jihad akan dibeli di luar Indonesia. “Tujuannya supaya mereka (Myanmar) gentar, kalau kita betul-betul menekan. Sebab kalau tak ada AS, siapa sih Myanmar?,” pungkasnya.
(Reporting perawangpos.com)

Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon