Wall Street Tergelincir di Tengah Isu Kenaikan Suku Bunga


Jakarta – Bursa saham Wall Street tergelincir pada penutupan Selasa (17/8) setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi. Penurunan terjadi di tengah isu kenaikan tingkat suku bunga setelah muncul dua komentar dari pejabat Bank Sentral Amerika Serikat.

Dilansir Reuters, indeks sektor telekomunikasi dan utilitas S&P paling banyak anjlok. Telekomunikasi turun 2,1 persen sementara utilitas 1,2 persen.

Penurunan dipicu komentar dari Presiden Bank Sentral AS atau The Fed di New York, William Dudley, yang mengatakan kenaikan tingkat suku bunga kemungkinan terjadi pada September. Pernyataan ini ditimpali oleh Presiden The Fed Atlanta yang mengatakan bahwa perekonomian AS masih cukup kuat untuk menghadapi setidaknya sekali peningkatan suku bunga sebelum berakhir 2016.

Dudley menyebut peningkatan pendapatan dan ketatnya pasar tenaga kerja bisa mempercepat inflasi. Komentar ini mereka sampaikan menyusul pertemuan tahunan para bankir bank sentral dari seluruh dunia di Wyoming pekan depan.

Indeks Dow Jones turun 84,03 poin atau 0,45 persen menjadi 18. 552,02, indeks S&P 500 kehilangan 12 poin, atau 0,55 persen mejadi 2.178,15 dan indeks Nasdaq Composite anjlok 34,90 poin, atau 0,66 persen, menjadi 5.227,11.


Sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan pada Selasa, dibandingkan dengan rata-rata 6,4 miliar saham terjual dalam 20 hari kerja terakhir. CNNIndonesia.com




Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon