Rusia Janjikan Gencatan Senjata 48 Jam di Aleppo


Jakarta – Rusia menyatakan siap untuk memberlakukan gencatan senjata selama 48 jam di Aleppo, salah satu kota terbesar di Suriah yang dilanda pertempuran, jika pasukan pemerintah Suriah menyetujui langkah ini. Rusia juga mensyaratkan agar Amerika Serikat memastikan kelompok pemberontak mematuhi gencatan senjata.

Janji ini diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia melalui akun Twitter resmi mereka pada Kamis (18/8). Dalam sosial media itu, Kemenhan Rusia menyatakan siap memberlakukan “jeda kemanusiaan” mulai pekan depan.

Pengumuman ini disambut baik oleh utusan khusus PBB untuk konflik Suriah, Staffan de Mistura, yang telah lama menyerukan gencatan senjata itu. Menurutnya, gencatan senjata ini memungkinkan konvoi bantuan PBB segera menjangkau daerah di Aleppo yang terkepung pertempuran selama semua pihak mematuhi gencatan senjata.

Kota Aleppo terbagi menjadi wilayah yang dikuasai pemberontak di bagian timur dan daerah yang dikendalikan pemerintah di bagian barat. Kondisi ini menyebabkan sekitar 250 ribu penduduk terjebak dalam pertempuran, utama setelah pasukan pemerintah memotong Castello Road, rute pasokan utama ke kota itu pada Juli lalu.

Sebanyak 2 juta warga di kedua wilayah dilaporkan kekurangan air bersih karena infrastruktur publik rusak akibat pemboman dan serangan udara.

Menyambut gencatan senjata, De Mastura memaparkan tim kemanusiaan PBB “sekarang tengah bersiap untuk memobilisasi bantuan untuk menanggapi tantangan ini.”

“Recana kami adalah untuk bekerja sama di luar rincian operasional, dan bersiap untuk mengirimkan bantuan sesegera mungkin,” bunyi pernyataan kantor de Mistura, dikutip dari Reuters.

Meski demikian, sejumlah diplomat Barat mempertanyakan motif Moskow untuk memberlakukan gencatan senjata, sementara menekankan operasi bantuan selama gencatan senjata harus dipimpin oleh PBB.

“Tantangannya terletak pada pengaturan operasional dan memastikan bahwa gencatan senjata benar-benar diterapkan dan bahwa (Rusia) tidak menggunakan momen ini untuk keuntungannya sendiri dan mengumpulkan pasukan untuk meluncurkan serangan lainnya,” kata seorang diplomat Barat yang tak dipublikasikan namanya kepada Reuters.

“Truk berisi makanan, air dan obat-obatan siap untuk menjangkau sejumlah daerah sesegera mungkin, dan sejumlah ambulans akan dikerahkan untuk membawa pasien yang terluka ke rumah sakit,” kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

Sementara, kelompok opsisi Suriah menyatakan ingin benar-benar melihat bahwa gencatan senjata diberlakukan, sehingga pembicaraan damai di Jenewaa dapat melanjutkan.


Pertempuran di Aleppo memicu kecaman publik dunia, utamanya setelah foto Omran Daqneesh, bocah yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan udara, menjadi viral di media sosial. Foto Omran yang duduk terdiam dengan wajah datar, penuh debu dan kepala yang berdarah menampakkan kengerian pertempuran di salah satu kota di Suriah itu. CNNIndonesia.com
Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon