Mendag Baru dan Wacana Lama Dongkrak Perdagangan-Investasi


Jakarta – Menteri Perdagangan yang baru, Enggartiasto Lukita melanjutkan wacana lama yang kerap disampaikan oleh menteri-menteri sebelumnya soal upaya memaksimalkan kontribusi perdagangan dan investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sayangnya, ia tidak merinci dengan jelas kebijakan apa yang akan dibuatnya untuk membuat iklim perdagangan dan investasi menjadi lebih kondusif.

Dia hanya mengatakan kedua hal tersebut penting untuk dipacu guna mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada tahun ini, sekaligus membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih realistis pada tahun depan.

“Di situasi yang tidak mudah ini, negara membutuhkan pelaku usaha untuk berperan meningkatkan usaha dan investasi. Untuk itu kita harus menjaga pasar dengan membuat kualitas produk dunia usaha menjadi maksimal,” ujar Enggar di kantornya, Kamis (18/7).

Pasalnya, menurut Enggar, sekalipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan pada semester I 2016, pertumbuhan ekonomi global masih menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi laju PDB di masa mendatang.

Oleh karena itu, Enggar menekankan, agar pengusaha Indonesia, terutama yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dapat bekerja sama dengan pemerintah agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bisnis negara tetangga, namun Indonesia dapat mengambil peran dalam perdagangan dunia yang lebih besar.

Untuk memaksimalkan kontribusi dan investasi dunia usaha, kata Enggar, pemerintah akan memberikan peran lebih kepada pengusaha dalam menjaga iklim perdagangan dan investasi yang kondusif.

“Kita akan tarik mereka (pengusaha) untuk lakukan investasi, pemerintah sebagai regulatornya. Kita akan beri iklim yang sehat sebagai fasilitas mereka mengembangkan usahanya,” tambah Enggar.

Mendag menambahkan, dengan jaminan ini, pengusaha tidak perlu lagi khawatir terhadap ketidakpastian yang sering terjadi dan mengganggu pengusaha, terlebih mengenai regulasi berbelit dari pihak pemerintah.

Namun, Enggar mengingatkan pengusaha jangan mencoba mengambil keuntungan yang berlebihan dan bersikap egois setelah pemerintah memberikan jaminan regulasi dan perbaikan iklim usaha.


“Saya tahu pengusaha pasti car untung, saya dulu pengusaha, jadi saya tahu itu riskan terjadi. Tapi jangan ambil untuk berlebihan, kalau tidak cukup sudah,” ujar Enggar. CNNIndonesia.com
Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon