Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah akan membayar utang subsidi energi kepada PT Pertamina (Persero). Rencananya, utang itu akan dibayar di Semester kedua tahun ini.
“Untuk semester II kita akan melihat dari sisi pemerintah akan memenuhi kewajiban pembayaran BBM yang selama ini dipakai oleh institusi seperti TNI yang belum terbayarkan, kami akan menggunakan itu,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Pelunasan utang subsidi energi ini juga sebagai upaya pemerintah menjaga defisit anggaran dalam APBN 2017 yang ditarget di bawah 3%.
“Untuk defisit, kita akan tetap menjaga di bawah 3% saat ini sesuai dengan APBN 2017 perubahan kita akan ada di sekitar 2,67% dengan telah memperhitungkan kemungkinan dari K/L untuk membelanjakan seluruh anggarannya pada kisaran 95%. Ini sama seperti yang tren selama ini, dengan demikian kita tetap optimistis untuk bisa menjaga defisit di kisaran 2,67%,” tambah Sri Mulyani.
Dia mengungkapkan, pergerakan dari setiap kebijakan pemerintah seperti pembebasan PPh dan BPHTB akan terus dipantau dalam menjaga defisit anggaran.
“Setiap pos ada pergerakannya karena asumsi makronya ada yang bergerak sedikit, kemudian juga dari sisi penerimaan pajak berdasarkan poin-poinnya, kemudian belanja K/L ada perubahan yaitu belanja barang dikurangi tapi belanja modal dinaikkan, ada pembiayaan seperti kenaikan dari LMAN, perubahan dari sisi komposisi, juga dari belanja subsidi tadi belanja non K/L. Semua kami bahas dengan dewan 3 minggu ke depan,” pungkas Sri Mulyani. (hns/hns)
detikFinance.com
Memberikan kabar harian terbaru dengan akurat yang terdiri dari informasi berupa Nasional, Ekonomi, Teknologi, Politik, Internasional, Olahraga, Lifestyle, Hiburan, Video, Otomotif.
Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon