Ahok, sapaan Basuki, sempat memutuskkan maju dari jalur independen dan sudah mengumpulkan lebih dari satu juta KTP dukungan sebagai syarat maju dalam Pilgub 2017. Namun, kemarin (27/7) malam, dia menganulir keputusan itu dan memutuskan menggunakan jalur partai. Lewat jalur partai, Ahok akan maju dengan berbekal dukungan dari Partai Hanura, NasDem, dan Partai Golkar.
“Ahok, selama ini orang yang tidak konsisten dan loyal kepada orang yang mendukungnya dan makin terbukti dengan meninggalkan Teman Ahok, setelah Gerindra,” kata Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, ketika dihubungi, Kamis (28/9).
Ahok jgua sempat bergabung bersama Gerindra ketika maju pada Pilgub DKI Jakarta 2012. Saat itu ia diusung oleh Gerindra yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Ahok kemudian keluar dari Gerindra pada 2014 dengan alasan sudah tak sejalan dengan partai.
Dari sejumlah sikap Ahok yang tidak konsisten itu, Prabowo khawatir Ahok akan membohongi rakyat jika berhaisl memenangkan Pilgub 2017. Ia pun meminta masyarakat jeli memilih pemimpin.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik ikut menyindir Ahok. Dia mengaku tak kaget Ahok memilih partai politik.
“Buat kami enggak aneh tuh. Enggak kagetlah. Selamat tinggal Teman Ahok,” kata Taufik yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Gerindra berencana mengumumkan calon yang diusungnya awal Agustus nanti. Saat ini Gerindra memiliki tiga calon kuat yakni Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Pengacara Yusril Ihza Mahendra, dan Letjen (purn) Sjafrie Sjamsoeddin.
Untuk maju pada Pilkada nanti, Gerindra bakal berkoalisi dengan partai selain Partai Hanura, NasDem, dan Partai Golkar. Ketiga partai itu sudah memberikan dukungan kepada Ahok. Meski demikian, Taufik yakin, jalur apapun yang digunakan Ahok, Gerindra tetap bakal memenangkan Pilgub 2017 nanti.
Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon