Jakarta – Sebanyak 30 unit kereta rel listrik (KRL) tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (29/7) sebagai kelanjutan program penambahan armada commuter line sejak 2009.
Eva Chairunnisa, Vice President Corporate Communications PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dalam keterangan tertulisnya mengatakan target pengadaan KRL dari Jepang pada tahun ini sebanyak 60 unit.
“Pada pengiriman pertama ini, 30 dari 60 unit KRL yang akan dibeli KCJ tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dan langsung proses unloading hari ini sekitar pukul 15.00 WIB,”
Untuk tahun ini, lanjut Eva, KCJ mendatangkan KRL seri 6000 dari Tokyo Metro Jepang. Sebelumnya, kereta dengan jenis yang sama juga telah didatangkan ke Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 12 rangkaian.
“Hingga kini, PT KCJ juga masih mengoperasikan KRL seri 6000 ini,” katanya.
Dia menjelaskan perbedaan rangkaian seri 6000 pada pengadaan tahun ini adalah dari teknologinya. Menurutnya, KRL yang datang pada hari ini telah memakai teknologi Variable Voltage Variable Frequency (VVVF).
“Teknologi ini lebih hemat energi listrik, dan membuat akselerasi KRL lebih halus,” katanya.
Dia menambahkan KRL ini nantinya akan beroperasi dengan formasi 10 kereta, sebagaimana formasi awalnya dari Jepang.
“Hal ini sejalan dengan program PT KCJ menambah rangkaian KRL dengan formasi 10 dan 12 kereta untuk meningkatkan kapasitas angkut,” katanya.
Tahun ini, kata Eva, PT KCJ menargetkan dapat melayani 285,6 juta penumpang commuter atau tumbuh 10,9 persen dari realisasi penumpang tahun lalu yang sebanyak 257,5 juta.
Berikut Data Pengadaan KRL PT KCJ setiap tahunnya, pada 2009 delapan unit, 110 unit 2010, 100 unit 2011, 90 unit 2012, 180 unit 2013, 176 unit 2014, 120 unit 2015 dan 60 unit 2016.
Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon