Jakarta – Gempa berkekuatan 6,3 skala richter mengguncang Mindanao, wilayah selatan Filipina pada Sabtu (24/9). Guncangan membuat para tamu hotel dan pekerja konstruksi di Davao berlarian, namun belum diketahui adanya kerusakan.
Badan Geologi Amerika Serikat, USGS, awalnya melaporkan gempa berkekuatan 6,5 skala richter, namun menganulirnya menjadi 6,3. Guncangan terjadi pada pukul 6.53 waktu setempat, berpusat 114 km sebelah timur Davao di Mindanao.
Gempa terjadi di kedalaman 69 km di bawah permukaan laut dan tidak memicu gelombang tsunami seperti yang disampaikan dalam laporan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Gempa berkekuatan 6,3 memang terhitung kuat dan mampu memicu kerusakan. Namun Renato Solidum, kepala Badan Seismik Filipina mengatakan dampak buruk tidak terjadi karena lokasi dan kedalaman gempa.
“Gempa terjadi di lepas pantai dan relatif dalam, dan getaran dilaporkan maksimal Intesitas V, karena itu kami memperkirakan tidak ada kerusakan yang signifikan,” kata Solidum kepada Reuters.
Dave Cabrera, penjaga keamanan di Hotel Uno di Davao mengatakan, gempa dirasakan sangat kuat di kota itu. “Banyak tamu meninggalkan kamar mereka dan berlarian ke bawah dengan tangga. Itu adalah gempa terkuat yang saya rasakan tahun ini.” Kata Cabrera.
Sekitar 1.000 pekerja konstruksi di bangunan 23 lantai Avida Tower dekat hotel itu juga dievakuasi, kata Junrey Quiroa, penjaga keamanan di proyek tersebut.
“Gempanya sangat kuat. Kami khawatir benda-benda akan berjatuhan sehingga semua orang keluar dari lokasi,” ujar Quiroa.
Filipina yang terletak di Cincin Api Pasifik kerap diguncang gempa. Lindu terkuat terakhir Filipina terjadi di Bohol pada 15 Oktober 2013 berkekuatan 7,2 skala richter dan menewaskan 222 orang.
Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon