Informasi Bocor, Pemilik Akun Tuntut Yahoo


Jakarta – Bocornya 500 juta informasi pribadi akun pengguna Yahoo berbuntut panjang. Sebab, ada warga melakukan class-action ke pengadilan soal pencurian oleh yang peretas ini.

Warga New York bernama Ronald Schwartz yang mewakili pengguna Yahoo di Amerika melayangkan gugatannya pada Jumat 23 September lalu ke pengadilan San Jose, California. Namun, belum diketahui apa isi tuntutannya.

Sebelumnya, Yahoo memang mengakui telah terjadi pencurian informasi pribadi akun Yahoo, walaupun tak termasuk password yang terenkripsi, nomor kartu kredit dan lain sebagainya.

“Dalam investigasi sebelumnya, Yahoo bisa mengkonfirmasi bahwa sejumlah informasi pribadi sudah dicuri sejak 2014 lalu,” kata Yahoo Chief Information Officer Bon Lord, dalam keterangannya yang dikutip IB Times.”

“Akun yang dicuri termasuk alamat email, nomor telepon, tanggal ulang tahun,” ujarnya.

Kantor berita Reuters melaporkan, ribuan pengguna mengekspresikan kemarahan mereka begitu tahu Yahoo menyembunyikan kabar dua tahun peretasan akun pengguna.

Beberapa pengguna yang kecewa langsung menutup akun mereka. Seorang pengguna bernama Rachel (33 tahun), berkata kepada Reuters bahwa ia akan mematikan akun Yahoo yang telah dibuka sejak 1999.

Dari insiden ini, pengguna lain juga mengubah informasi akun email lain yang memakai password serupa dengan email Yahoo.

Bahkan, ada pengguna yang mengaku juga mengubah password pada akun bank atau e-commerce ritel lain untuk menghindari hal yang tak dikehendaki.

Kejujuran Yahoo mengungkap peretasan massal yang telah dialaminya, dikhawatirkan akan memengaruhi kesepakatan penjualan unit bisnis inti Yahoo kepada Verizon senilai US$4,8 miliar atau setara Rp6,2 triliun.

Para investor khawatir Verizon akan meminta penyesuaian harga, atau buruknya membatalkan kesepakatan akibat isu peretasan data.


Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon