Ikut Seleksi Cawagub di PPP, Yusuf Mansur: Niatnya Bukan Jatuhin Ahok


Jakarta – Pendakwah kondang Yusuf Mansur telah menjalani uji kelayakan dan kepatuhan untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Sandiaga Uno di PPP. Apa visi Yusuf Mansur jika betul-betul maju di Pilgub DKI 2017?

“Jadi saya sih pengen mendudukkan ini di posisi yang benar, niatnya apa. Kalau niatnya maju, niatnya apa. Proses ikhtiar seperti apa, karena proses ikhtiar menjadikan niat itu. Karena niat itu bukan Cuma pengen jadi wagub tapi kepengen membawa masyarakatnya maju, kesopanannya tingkat 1. Kemudian akhlaknya nomor 1, di semua sendi bagus, ingin memberi pelayanan nomor 1,” papar Yusuf Mansur saat berbincang, Jumat (9/9).

“Artinya ini bukan Cuma dari saya, ini siapa aja. Makanya saya bilang sama PPP, kasih tahu sama calon yang nanti anda pilih bahwa begini, jalan niat jatohin Ahok, jangan niat mukul orang,” imbuhnya.

Yusuf mengatakan akan lebih fokus membangun Kualitas sumber daya manusia di Jakarta. Salah satu faktor kuncinya adalah memajukan pendidikan.

“Pengen bikin Jakarta Insya Allah jadi kiblat semua bidang. Jadi bukan Cuma sejajar dan setara dengan kota-kota lain, bagaimana kota-kota lain belajar dari Jakarta. Terus yang logis aja dah. Saya pengen semua anak Jakarta itu pendidikan sampai S7, Samsung deh tuh. Ya bukan Cuma S3 aja, tapi S7. Saya pengen semua anak Jakarta pendidikan betul, semuanya sampai S3, doktor,” paparnya disertai dengan tawa.

Selain itu, dia juga ingin meniatkan membangun ekonomi masyarakat Jakarta menjadi lebih baik. Apalagi, kata dia, saat ini sudah masuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Fokus aja bos. Fokus aja, salah satunya itu nawaitu-nya itu diperbagus, diperbanyak. Bikin semua ibu-ibu penghasilannya kalahin suaminya. Wah kan keren, ya kan? Gitu. Terus bagaimana kayak gojek aja ya. Ketika mata saya sudah jadi mata setengah gubernur kan udah mulai setengah gubernur nih matanya, ngeliat Gojek tuh bawaannya pengen minterin mereka gitu loh,” tuturnya.


“Pengen mereka ada upgrading ada apa, sopir-sopir truk, liat anak-anak nongkrong di Jakarta, ini masalah kompetensi. Ketika orang memproteksi wilayahnya, ngerinya dari MEA dan bangsa asing,” sambung dia. (detik.com)
Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon