Darmin Prediksi Sektor Listrik Dongkrak Investasi Akhir Tahun


Jakarta – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis capaian realisasi investasi di penghujung tahun nanti bakal melonjak, seiring dekatnya tenggat waktu jadwal pembayaran (financial closing) proyek-proyek pembangkit listrik dengan skema Independent Power Producer (IPP), yaitu pada Desember 2016.

Hal ini diungkapkannya merujuk pada data PT PLN (Persero) yang menyebut adanya financial closing bagi investasi swasta sebesar 18.000 Megawatt (MW) yang dijadwalkan pada akhir tahun.

Kalau financial closing telah selesai, Darmin menyebut, maka investor sudah bisa memulai realisasi investasi dan sudah bisa dimasukkan ke dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Sebelumnya memang ada kontrak antara IPP dengan pemerintah, namun itu bukan realisasi, melainkan kontrak saja. Baru akan realisasi jika financial closing, dan itu akan terjadi pada akhir tahun mendatang. Karena angkanya besar, diharapkan ada pertumbuhan investasi baik di akhir tahun maupun awal tahun,” kata Darmin di Jakarta, Selasa (16/8).

Ia menuturkan, peningkatan realisasi investasi ini di luar ekspektasi. Soalnya, tenggat waktu financial closing ini merupakan syarat yang ditawarkan oleh PLN kepada pengusaha listrik swasta. Ia sekaligus menegaskan, realisasi program listrik 35.000 MW masih berjalan.

“Kami telah tanda tangan 17.000 MW dan ada sisa 18.000 MW lagi dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Artinya kontrak investasi 35 ribu MW sudah selesai tahun ini,” ujarnya.

Namun demikian, Kepala BKPM Thomas Lembong belum bisa menilai apakah kondisi tersebut bisa menumbuhkan realisasi investasi yang cukup kentara. Mengingat, ia belum melakukan penilaian terhadap potensi nilai investasinya.

Ia mengaku, tak tahu apakah financial closing proyek ketenagalistrikan tersebut bisa membawa realisasi investasi yang melebihi targe, seperti halnya tahun lalu.

Sebagai informasi, realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp 545,4 triliun atau meningkat 17,77 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 463,1 triliun. Raihan ini lebih besar 4,98 persen dari target investasi BKPM, yaitu Rp 519,5 triliun di tahun 2015.

“Sejauh ini, kami masih belum bisa lihat dampaknya, karena satu-satu kami urusi terlebih dahulu. Di sektor energi, kami kini sedang fokus pada investasi smelter, apalagi ada beberapa proyek yang akan rampung,” imbuh Thomas ditemui di lokasi yang sama.


BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 594,8 triliun di tahun ini atau meningkat 9,06 persen jika dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar RP 545,4 triliun. Hingga semester I 2016, BKPM mencatat realisasi sebesar 50,1 persen dari target atau senilai Rp 298,1 triliun. CNNIndonesia.com




Previous
Next Post »

Jadilah yang pertama berkomentar di bawah ini ConversionConversion EmoticonEmoticon